22 kaligrafer (8 di antaranya emak²) dari Persatuan Seni Khat Kebangsaan Malaysia & Akademi Arham yg dipimpin oleh Dr. H. Abd. Rahman Hamzah, MA berziarah ukhuwah ke Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka di Sukabumi. Di Kampus Seniman Muslim ini para tamu agung Negeri Jiran melihat sambil merasakan beragam aktivitas Lemka.

🔴 Meninjau kurikulum & proses belajar-mengajar Lemka yg bernuansa rekreatif (mendaras ilmu dg rasa senang-gembira ria).

🟠 Memborong buku² kaligrafi & peralatan tulis-lukis di KISS (Koperasi Seni Santri).

🌐 Studi sekilas di Gd. PUSTAKA (Pusat Data Kaligrafi dan Perpustakaan Lemka) dg membuka beberapa pagina dari 20.000 buku Kaligrafi & Seni-Budaya, Pendidikan, Hukum, Fiqih & Ushul Fiqih, Sejarah & Kebudayaan, Filsafat & Pemikiran Islam, Akhlaq & Tasawuf, Biografi/Kisah/Novel, Ulumul Qur’an, Hadis, Bahasa & Sastra, Motivasi, Dokumen Esensial, Didin’s Corner, 130an Skripsi, Tesis, Disertasi & Hasil Penelitian Kaligrafi, dan 140 Photo ALBUM KARYA yg jadi rujukan belajar dan latihan santri.

🟡 Menonton atraksi santri menulis & melukis lauhat Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi, dan Lukis Kontemporer di ruang² kelas dan Saung Terminal Ekspresi.

🟣 Crossing Lembah Kreasi Timur yg jadi posnya olahraga bulu tangkis, panahan, dan terminal motor utk memasuki Lemka Gallery & Dapur Produksi di Lembah Kreasi Barat. Di gedung 3 tingkat ini dipamerkan lukisan & souvenir kaligrafi karya Lemkamen. Mata para tamu juga ditembakkan ke mesin potong CNC Router yg berfungsi mengolah ukiran di medium ACP, MDF, acrylic, GRC, plywood, gypsum, dan sterefoam. Mesin ini menemani perkakas sablon dan printing kaus, aneka aksesoris, dan buku. Selain membeli lukisan² type MTQ yg sedang digarap santri, para khattat hebat Malaysia juga memborong macam² souvenir olahan Dapur Produksi Lemka. Di lt. 2 Pak Abdurrahman saparakanca sangat terkesan dg ruangan Caption Kaligrafi penuh lukisan & gambar sampel yg bercerita tentang sejarah perjalanan kaligrafi dunia dan tokohnya, sampai nama² khattat & pelukis kaligrafi Indonesia, artefak mushaf tua, lukisan kontemporer/digital/batik, dan periodisasi perkembangan kaligrafi di Indonesia dari Angkatan Perintis sampai Angkatan Kader MTQ.

🟤 Dialog Menjelang Senja di Gedung Pena. Ah, serunya. Sebab jadi forum tanya-jawab yg menarik persis khat Ma’kus-Aynali yg saling pantul cahaya dari 2 sisinya. Seperti:
● Bagaimana lelakon Pesantren Kaligrafi Alquran LEMKA berdiri?
● Ingin tahu kurikulumnya, yg bikin Lemka terus tegak bahkan berkembang sampai sekarang.
● Diklat setahun Lemka mengajarkan 7 gaya khat KLASIK & 5 gaya lukis KONTEMPORER ditambah sisipan aktivitas melukis kaca, keramik, tekstur, ACP, tembaga, sterefoam, dan 4 type MTQ. Maksudnya, bagaimana bisa dalam waktu hanya setahun?
● Ingin tau sosok guru² Lemka dan proses belajar-mengajar di pesantren kaligrafi pertama di Indonesia ini.
● Mungkinkah seluruh aktivitas Lemka diterapkan di luar, juga di Malaysia.
● Berbagai kejuaraan lomba kaligrafi Nasional & Internasional banyak disabet santri Lemka. Bagaimana caranya?

⚪ Menerima kursus kilat di Bengkel Khat, ttg jenis² tinta dan kertas sampai cara membuatnya dan teknik menggoreskan huruf di kertas licin bikinan sendiri.

🔵 Bergabung dalam acara Malam HAPLAH TILAWATIL QUR’AN ke-90 bersama para santri dan Ustadz-ustadzah Lemka di Saung Terminal Ekspresi. Empat qori Malaysia termasuk Doktor Rahman ikut tampil dg suaranya yg merdu merayu.

⚫ Berbual-bual, eh, ngobrol santai di Warung Lemkamen usai Haplah Tilawah. Malam yg sejuk sambil ngopi dan ngindomierebus, nyruput miedokdok atau nyantap magelangan, berlanjut diskusi pengembangan seni khat di Malaysia. Bukan memanas, tapi tambah menggema dicandai gurauan² lucu dan ½ nyrempet ke vivere-very-coloso. Tapi semuanya jadi kesimpulan bahwa “belajar kaligrafi harus menyenangkan”. 😃😆

> Coretan Pak Didin Sirojuddin AR

Bakul

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping